Pertumbuhan Penduduk Indoonesia
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk saat ini semakin meningkat,dan itu menjadi
isu yang sangat popular dan mencemaskan bagi negara-negara di dunia. Di
Indonesia hal ini menjadi masalah besar dibandingkan negara lain,
pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik
ekonomi maupun sosial, terutama peningkatan mutu kehidupan atau kualitas
penduduk dalam sumber daya manusia yang dibarengi besarnya jumlah
penduduk yang tidak terkontrol. Semuanya terkait penyediaan anggaran dan
fasilitas kesehatan, pendidikan serta ketersediaan pangan.
Fenomena tersebut menjadi perhatian Indonesia sebagai salah satu
negara terbanyak keempat didunia setelah negara Cina, India dan Amerika
Serikat. Pada pendataan penduduk oleh Kementrian Dalam Negeri, jumlah
penduduk di Indonesia pada bulan desember tahun 2010 berdasarkan hasil
sensus adalah sebanyak 237.641.326 orang, yang terdiri dari 119.630.913
laki-laki dan 118.010.413 perempuan, laju pertumbuhan penduduk Indonesia
sebesar 4,5 juta jiwa setiap tahunnya.
PEMBAHASAN
B.1 Pertumbuhan
Penduduk dan Tingkat Pendidikan
1.Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk
adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu
dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya, pertumbuhan penduduk Indonesia dari
tahun 2010 ketahun 2015 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun
2010 sampai 2015.
2. Tingkat Pendidikan
di Indonesia
Menurut tingkat
pendidikannya, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk yang buta huruf
dan yang melek huruf. Penduduk yang melek huruf dapat dikelompokkan lagi
menurut tingkat pendidikannya, seperti kelompok tidak sekolah, tidak tamat
Sekolah Dasar, tamat Sekolah Dasar, tamat Sekolah Menengah Pertama, tamat Sekolah
Menengah Atas , tamat Akademi / Perguruan Tinggi , dan lain-lain. Tingkat
pendidikan berkaitan erat dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di
samping itu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi memudahkan penduduk dalam
memenuhi berbagai kebutuhan hidup, sehingga taraf hidupnya selalu meningkat.
Sebaliknya, tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan lambannya kenaik
antara hidup dan akibatnya kemajuan menjadi terhambat.
3. Dampak pertumbuhan
penduduk terhadap kualitas pendidikan di Indonesia
Suatu wilayah dengan
pertambahan penduduk yang pesat dapat menyebabkan masalah- masalah pendidikan,
pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah-masalah lainnya. Dengan jumlah
penduduk yang besar maka fasilitas- fasilitas sosial, pendidikan dan pekerjaan
juga ikut meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang padat tidak terpenuhi
fasilitas pendidikannya maka akan menyebabkan penurunan tingkat pendidikan
wilayah tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan pengangguran
sehingga dampak pada tingkat perekonomian juga memburuk. Jika masalah ini terus
diabaikan maka kemerosotan negara tidak dapat dihindari. Tingkat pendidikan
yang buruk dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini memicu
terjadinya pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak di
bawah umur. Bahkan dampak lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat
tindakan kriminal yang dilakukan anak-anak meningkat. Generasi muda dan
anak-anak yang cerdas adalah kunci kemajuan suatu negara. Jika masa kanak-kanak
mereka diisi dengan hal-hal negatif maka jalan menuju kesuksesan bangsa akan
semakin jauh. Penduduk merupakan pelaku pembangunan. Maka kualitas penduduk
yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha yang dapat
dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas pendidikan,
perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama. Di negara-negara
yang anggaran pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan angka kelahiran
yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia
secara piramida pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa
rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan terus
berkurang. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga
untuk melaksanakan pembangunan dalam segala bidang belum dapat berjalan dengan
cepat, karena kekurangan modal maupun tenaga tenaga ahli/ terdidik, Akibatnya
fasilitas secara kualitatif dalam bidang pendidikan masih terbatas. Pertambahan
penduduk yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas
pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan
fasilitas pendidikan menghambat program persamaan atau perimbangan antara
pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin.
B.2 Pertumbuhan
Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup
Pertumbuhan penduduk
adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Adapun
factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran,
kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor
alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua
yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi
keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada
tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga
kebanyakan kurangnya lapangan kerja.
Maka dari itu banyaklah orang yang
melakukan migrasi, dalam masalah ini maka penduduk tidak akan jauh dengan
masalah kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan
lingkungan yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah
pabrik,selokan yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda
para penghuni wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi
pengurangan jumlah penduduk.
Untuk
mengurangi jumlah penduduk lapar tersebut, maka menurut Diouf diperlukan
peningkatan produksi dua kali lipat dari sekarang pada tahun 2050. Peningkatan
produksi ini khususnya perlu terjadi di negara berkembang, di mana terdapat
mayoritas penduduk miskin dan lapar.Jumlah penduduk dunia yang mengalami
kelaparan meningkat sekitar 50 juta jiwa selama tahun 2007 akibat dari kenaikan
harga pangan dan krisis energi.
Fakta
mengenai kelaparan yang terjadi di Indonesia adalah tiap hari kurang-lebih
24.000 orang meninggal karena lapar atau hal-hal yang berkenaan dengan
kelaparan. Angka ini telah menurun kalau dibandingkan dengan sepuluh tahun yang
lalu yang berkisar sekitar 35.000 dan 45.000 untuk dua puluh tahun yang lalu.
Tiga perempat dari angka-angka kematian ini adalah anak-anak berumur dibawah
lima tahun. Kini, 10% dari anak-anak di negara berkembang meninggal sebelum
mereka berumur lima tahun. Angka ini menurun 28% dari lima puluh tahun yang
lalu. Kelaparan dan perang menyebabkan hanya 10% kematian karena lapar,
meskipun hal ini merupakan hal yang biasa kita dengar sehari-hari. Kebanyakan
dari kematian karena lapar disebabkan oleh malnutrisi yang kronis akibat dari
(keadaan bahwa) penderita tidak dapat mendapatkan makanan yang cukup. Hal ini
disebabkan oleh kemiskinan yang sangat parah. Disamping kematian, malnutrisi
juga menyebabkan kerusakan indra penglihatan, kurang semangat, kelambatan
pertumbuhan badan dan meningkatnya kerawanan terhadap penyakit.
Penderita
malnutrisi berat tidak berdaya untuk berfungsi melakukan kegiatan ringan
sehari-hari. Diperkiran bahwa didunia ada kira-kira 800 juta penderita
kelaparan dan malnutrisi, yaitu 100 kali lebih banyak dari yang meninggal
karena kelaparan dan malnutrisi itu setiap tahunnya. Pada hakekatnya,
dibutuhkan hanya sedikit bahan dasar saja untuk memungkinkan si miskin
berkesinambungan dalam memproduksi makanan. Termasuk dalam bahan dasar ini
adalah bibit yang berkualitas tinggi, alat-alat yang sesuai dan kemudahan dalam
mendapatkan air. Sekedar peningkatan dalam teknik pertanian dan cara
penyimpanan makanan juga akan menolong. Banyak pakar dalam bidang kelaparan
percaya bahwa pada akhirnya jalan terbaik untuk mengurangi kelaparan adalah
lewat pendidikan. Orang-orang yang berpendidikan adalah bibit yang terbaik dalam
meningkatkan diri dari kemiskinan yang menjadi penyebab kelaparan.
KESIMPULAN
Dapat di tarik kesimpulan bahwa pertumbuhan
penduduk di Indonesia selalu meningkat setiap tahun-nya dan untuk menaggulangi
dampak kepadatan penduduk di Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut ini:
(1). Menggalakan program Keluarga Berencana (KB)
(2). Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah
angka kelahiran yang tinggi
(3). Penambahan dan penciptaan lapangan kerja dengan
meningkatkan taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak
banyak rejeki
(4). Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.
(5). Mengurangi kepadatan penduduk dengan progran
transmigrasi.
Tingkat pendidikan di Indonesia memang masih
sangat rendah apabila di
bandingkan dengan tingkat
pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu
efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang
dioptimalkan. Masalah-masalah lainya yang menjadi penyebabnya yaitu
sebagai berikut :
(1). Rendahnya
sarana fisik,
(2). Rendahnya
kualitas guru,
(3). Rendahnya
kesejahteraan guru,
(4). Rendahnya
prestasi siswa,
(5). Rendahnya
kesempatan pemerataan pendidikan,
(6). Rendahnya
relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
(7). Mahalnya
biaya pendidikan.
Adapun solusi yang dapat diberikan dari
permasalahan di atas antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang
berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta
prestasi siswa.
Kelaparan adalah suatu kondisi di
mana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah
kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama. Fakta
mengenai kelaparan yaitu Tiap
hari kurang-lebih 24.000 orang meninggal karena lapar atau hal-hal yang
berkenaan dengan kelaparan. Angka ini telah menurun kalau dibandingkan dengan
sepuluh tahun yang lalu yang berkisar sekitar 35.000 dan 45.000 untuk 20
tahun yang lalu. Tiga perempat dari
angka-angka kematian ini adalah anak-anak berumur dibawah lima tahun.
Cara untuk mencegah terjadinya
kelaparan yaitu Bila kita makan
sebaiknya jangan menyisakan makanan, kalian tahu tidak untuk membuat nasi
petani harus bekerja keras apalagi sekarang ini yang musim tidak tentu, dan di
luar sana juga banyak orang yang membutuhkan makanan, oleh karena itu kita
harus mulai dari diri sendiri.
Referensi :
http://sihombingeunike.blogspot.co.id/2017/04/pertumbuhan-penduduk-dan-kelaparan.html
Komentar
Posting Komentar