Industri
PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang
Pembangunan industri merupakan bagian dari pembangunan nasional, sehingga
derap pembangunan industri harus mampu memberikan sumbangan yang berarti
terhadap pembangunan ekonomi, budaya maupun sosial politik. Oleh karenanya,
dalam penentuan tujuan pembangunan sektor industri jangka panjang, bukan
hanya ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan di sektor industri
saja, tetapi sekaligus juga harus mampu turut mengatasi permasalahan nasional.
Kondisi ekonomi dunia yang terus berubah perlu diiringi dengan analisis mengenai
dampak dari situasi tersebut kepada Perekonomian Indonesia.
Perubahan terhadap tatanan ekonomi dunia dengan semakin bertumbuhnya
kekuatan-kekuatan ekonomi baru dan semakin pudarnya kekuatan-kekuatan
ekonomi lama memberikan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Di samping
itu, tekanan-tekanan yang terjadi terhadap perekonomian dunia seperti naiknya
harga komoditas-komoditas utama dunia perlu untuk mengambil kebijakan yang
tepat.
Untuk itu, Indonesia perlu menyiasati perkembangan-perkembangan tersebut dalam
rangka mewujudkan tujuan-tujuan nasional terutama di bidang industri dan
perdagangan. Untuk meningkatkan daya saing industri yang berkelanjutan perlu
adanya anlisa mengenai dampak perubahan berbagai variabel kinerja makro ekonomi
terhadap perkembangan sektor industri.
Untuk mewujudkan visi industri Indonesia tahun 2014 yaitu Pemantapan daya saing
basis industri manufaktur yang berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri
andalan masa depan untuk menunjang visi Industri tahun 2025 dengan menjadi
negara industri maju di dunia, Kementerian Perindustrian perlu untuk menyiasati
perkembangan-perkembangan ekonomi dunia maupun regional dalam rangka
merebut peluang-peluang yang ada untuk menunjang perkembangan Industri di
dalam negeri.
PEMBAHASAN
B.1 Masalah Lingkungan dalam Pembangunan Industri
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Kita sebagai salah satu makhluk hidup di dunia tidak akan bisa terpisah dari lingkungan. Lingkungan ini banyak di manfaatkan oleh seluruh makhluk hidup, salah satunya oleh manusia lingkungan di jadikan kerabat untuk melakukan kegiatan pembangunan industri. Namun di balik semua kegiatan pembangunan industri terdapat banyak masalah yang harus di tindak lanjuti. Misalnya saja pencemaran lingkungan sebagai dampak dari proses pertambangan umumnya disebabkan oleh bahan yang dapat berupa faktor kimia, fisika dan biologi. Pencemaran ini biasanya terjadi di dalam dan di luar pertambangan yang dapat berbeda antara satu jenis pertambangan dengan jenis pertambangan lainnya. Contoh Pertambangan minyak bumi yang mempunyai aktivitas mulai dari eksplorasi, produksi, pemurnian, pengolahan, penganngkutan, dan penjualan tidak lepas dari berbagai bahaya.
Berikut ini merupakan masalah lingkungan yang terjadi di areaL perindustrian:
1. (1). Udara disekitar industri menjadi sangat buruk, dikarenakan gas buang berupa asap membumbung tinggi di udara bebas.
2. (2) Tercemarnya sumber-sumber mata air sekitar industri, akibat pembuangan limbah ke sumber-sumber mata air tersebut.
4. (3) Industri juga dapat mempengaruhi peningkatan pemanasan global (global warming), yang saat ini sedang dilakukan pencegahan agar tidak lebih meluas.
5. (4) Pembangunan industri dapat menyebabkan banjir karena kurangnya daerah resapan air, daerah-daerah hijau atau resapan air sudah berubah fungsi menjadi daerah perindustrian.
6. (5) Polusi suara yang dihasilkan oleh deru-deru mesin produksi yang tak henti-henti, Polusi suara dapat membisingkan telinga warga yang tinggal disekitar areal perindustrian.
(6) Daerah sekitar industri menjdi panas, ini akibat adanya peningkatan suhu yang ekstrim yang dihasilkan oleh gas-gas buang industri tersebut.
B.2 Keracunan Bahan Logam/Metaloid pada Industrialisasi
Secara umum,
racun merupakan zat padat, cair, atau gas, yang dapat mengganggu proses
kehidupan sel suatu organisme. Zat racun dapat masuk ke dalam tubuh melalui
jalur oral (mulut) maupun topikal (permukaan tubuh). Dalam hubungan dengan
biologi, racun adalah zat yang menyebabkan luka, sakit, dan kematian organisme,
biasanya dengan reaksi kimia atau aktivitas lainnya dalam skala molekul. Jadi
dengan kata lain racun merupakan zat yang dapat memberikan efek merugikan bagi
tubuh manusia. Didalam dunia
industri banyak sekali zat yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Banyak sekali
kecelakaan-kecelakaan yang terjadi dalam melakukan pekerjaan disektor
perindustrian, salah satunya adalah karena keracunan. Racun-racun
logam/metaloid beserta persenyawaan-persenyawaannya yang sering terjadi pada
industrialis adalah berasal dari timah hitam, air raksa, arsen,chromium,
berrylium, cadmium, vanadium dan fosfor.
Berikut ini
penjelasan dari beberapa logam yang disebutkan diatas:
1. Timah
hitam
Keracunan
timah hitam (plumbisme) biasanya merupakan suatu keadaan kronis (menahun) dan
kadang gejalanya kambuh secara periodik. Kerusakan yang terjadi bisa
bersifat permanen (misalnya gangguan kecerdasan pada anak-anak dan penyakit
ginjal. Progresif pada
dewasa).
- · Timah hitam ditemukan pada
- Pelapis keramik
- · Cat
- · Batere
- · Solder
- · Mainan
Serangkaian gejala yang khas bisa timbul dalam waktu beberapa minggu atau lebih, yaitu berupa perubahan kepribadian, sakit kepala, di dalam mulut terasa logam, nafsu makan berkurang dan nyeri perut samar-samar yang berakhir dengan muntah, sembelit serta nyeri kram perut. Pada dewasa jarang terjadi kerusakan otak.
Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan berkurangnya aktivitas bermain selama beberapa minggu. Kemudian gejala yang serius timbul secara mendadak dan dalam waktu 1-5 hari menjadi semakin memburuk, yaitu berupa:
1) muntah menyembur yang berlangsung terus menerus
2) berjalan goyah/limbung
3) kejang
4) linglung
5) mengantuk
6) kejang yang tak terkendali dan koma.
Air raksa
atau merkuri (Hg) merupakan suatu bahan kimia yang diperlukan dan dipakai oleh
banyak industri seperti industri cat, pestisida, farmasi serta dipakai sebagai
bahan campuran tumpatan gigi yaitu amalgam.
Keracunan air
raksa seperti halnya dengan logam berat lainnya dapat terjadi melalui berbagai
jalan antara lain melalui pernapasan, suntikan serta makanan dan minuman yang
tercemar, ini salah satu bentuk keracunan air raksa yang dapat terjadi yaitu:
1) Sebagai akibat air raksa cair atau
uapnya
2) Sebagai akibat kontak kulit dengan
persenyawaan Hg-fulmitat
3) Sebagai persenyawaan air raksa organis
Berhati-hatilah
anda jika anda bekerja dengan menggunakan bahan kimia yang sangat berbahaya
salah satunya air raksa.
3. Arsen
Arsen,
arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun
dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan
senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam
berbagai aloy.
Berikut ini
adalah beberapa gejala yang akan ditimbulkan jika anda keracunan arsenik, yaitu
sebagai berikut:
1) Kerontokan rambut: merupakan tanda
keracunan kronis logam berat, termasuk arsen
2) Bau napas seperti bawang putih:
merupakan bau khas arsen
3) Gejala gastrointestinal berupa
diare: akibat racun logam berat termasuk arsen
4) Muntah: akibat iritasi lambung,
diantaranya pada keracunan arsen.
5)
Skin speckling: gambaran
kulit seperti tetes hujan pada jalan berdebu, disebabkan oleh Keracunan kronis
arsen
6) Kolik abdomen: akibat keracunan
kronis
7) Kelainan kuku: garis Mees (garis putih
melintang pada nail bed)dan kuk yang rapuh.
8) Kelumpuhan (umum maupun parsial):
akibat keracunan logam berat
4. Fosfor
Ada banyak
sekali macam-macam fosfor namun yang sangat beracun adalah dosfor jenis fosfor
putih, dan fosfor ini banyak dipergunakan sebagai bahan pembuatan racun tikus,
racun serangga, pembuatan pupuk, pembuatan mercon dan kembang api. Akibat dari
keracunan fosfor adalah sangat kompleks bisa menimbulkan kerusakan pada hati,
ginjal, tulang, saluran pencernaan, pendarahan-pendarahan dan bila terhirup ke
paru-paru bisa menimbulkan oedema dan keruakan paru.
B.3 Keracunan
Bahan Organis Pada Industrialisasi
Kemajuan
industri selain membawa dampak positif seperti meningkatnya pendapatan
masyarakat dan berkurangnya pengangguran juga mempunyai dampak negatif yang
harus diperhatikan terutama menjadi ancaman potensial terhadap lingkungan
sekitarnya, para pekerja di industri maupun masyarakat disekitarnya. Salah satu
industri tersebut adalah industri bahan – bahan organik yaitu metil alkohol,
etil alkohol dan diol selain itu kita juga harus memperhatikan dampak dari
limbah industri yang dapat mencemari lingkungan maupun meracuni makhluk hidup
disekitarnya.
Keracunan
toksikan tersebut tidak akan terjadi manakala lingkungan kerja tidak
sampai melebihi Nilai Ambang Batas dan pemenuhan standar dilakukan secara
ketat. Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia adalah aset penting dari
kegiatan industri, disamping modal dan peralatan. Oleh karena itu tenaga kerja
harus dilindungi dari bahaya – bahaya lingkungan kerja yang dapat mengancam
kesehatannya.
Pencemaran
terjadi akibat bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas masuk lingkungan
hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan, Sumber bahan beracun dan
berbahaya dapat diklasifikasikan:
1. industri kimia organik maupun
anorganik
2. penggunaan bahan beracun dan berbahaya
sebagai bahan baku atau bahan penolong
3. peristiwa kimia-fisika, biologi dalam
pabrik.
B.4 Perlindungan Masyarakat sekitar Perusahaan Industri
Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau uap beracun bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan beracun, bisa dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia sehingga bahan yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Pemilihan cara ini pada umunya didasarkan atas faktor-faktor:
a. Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut
b. Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan
c. Derajat efektifnya cara yang dipakai
d. Kondisi lingkungan setempat
Selain oleh bahan bahan buangan, masyarakat juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya oleh karena produk-produknya sendiri dari suatu industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit dari hasil-hasil produksi. Karena itu sebelum dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu pengujian telebih dahulu secara seksama dan teliti apakah tidak akan merugikan masyarakat.
Perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industi adalah tugas wewenang Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan lain-lain. Dalam hal ini Lembaga Konsumen Nasional akan sangat membantu masyarakat dari bahaya-bahaya ketidakbaikan hasil-hasil produk khususnya bagi para konsumen umumnya bagi kepentingan masyarakat secara luas.
B.5 Analisis Dampak Lingkungan Perusahaan Industri
Analisis dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang “Izin Lingkungan Hidup” yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.
Analisa dampak lingkungan atau yang biasa disingkat AMDAL adalah salah satu studi yang mengidentifikasi, mempredikasi, menginterpretasi dan mengkomunikasi pengaruh dari suatu kegiatan manusia, khususnya suatu proyek pembangunan fisik, terhadap lingkungan.
Tujuan dilaksanakan AMDAL adalah untuk memperkecil pengaruh negatif atau pengaruh positif dari kegiatan manusia terhadap lingkungan. Dalam pelaksanaannya sebaiknya digunakan metodologi AMDAL yang tepat. Pendekatan yang terlalu sulit atau terlalu sederhana sebaiknya dihindarkan.
• Faktor waktu dalam AMDAL
Waktu yang diperlukan untuk penyusunan AMDAL sangat berbeda, untuk proyek yang penting sering kali diperlukan data sekitar 2 – 3 tahun. Sedangkan untuk penyusunan laporan biasanya memakan waktu tergantung pada besar kecilnya proyek, dapat 18 – 24 bulan, tetapi dapat juga pendek 3 – 6 bulan atau sangat panjang lebih dari 2 tahun.
• Prosedur administratif AMDAL
Kerangka administratif pelaksanaan AMDAL yang akan dijelaskan adalah kerangka umum yang dapat dikembangkan dan diterapkan menurut spesifikasi tata pengaturan setiap Negara. Prosedur tersebut dapat digunakan dalam bentuk yang paling sederhana tetapi juga dapat dikembangkan lebih luas.
• Pelaku dalam kegiatan AMDAL
Para pelaku yang berperan dalam kegiatan AMDAL, yang terdiri dari pengambil keputusan, penilai, pelaksana proyek, penelaan, instansi – instansi pemerintah yang berkepentingan terhadap proyek, tim penasehat ahli, masyarakat dan badan – badan internasional.
B.6 Pembangunan Industri, Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Pengertian pebangunan industri secara luas meliputi industri primer(terutama pertambangan dan pertanian ), industri sekunder (terutama konstruksi dan manufaktur), serta industri tersier (transportasi, komunikasi, dan sektor jasa lainnya . dalam kegiatan industri yang sudah sangat maju, sudah diwarnai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dicapai manusia sampai saat ini . dinegara industri yang sudah sangat maju, dijepang misalnya sumberdaya manusia atau pelayanan manusia sudah sangat diwarnai oleh persaingan yang seru dengan pelayanan komputer dan pemakaian robot. Teknologi yang dikembangkan dalam menunjang industri di indonesia diharapkan akan menunjukan pertumbuhan ekonomi.
Struktur ekonomi suatu Negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan. Dalam hal ini, struktur ekonomi dapat dilihat setidak-tidaknya berdasarkan empat macam sudut tinjauan, yaitu:
1. Tinjauan makro-sektoral ;
2. Tinjauan keruangan ;
3. Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan ;
4. Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan.
Berdasarkan tinjauan makro-sektoral sebuah perekonomian dapat berstruktur misalnya agraris, industrial, atau niaga tergantung pada sector prosuksi apa yang menjadi tulang punggung perekonomian yang bersangkutan. Berdasarkan tinjauan keruangan, prekonomian dapat dikatakan berstruktur, bergantung pada wilayah tersebut dan teknologinya yang mewarnai kehidupan perekonomian itu. Berdasarkan tinjauan penyelenggaraan kenegaraan, menjadi perekonomian yang berstruktur etatis, egaliter, atau borjuis. Tergantung pada siapa atau kalangan mana yang menjadi pemeran utama dalam perekonomian yang bersangkutan. Bisa pula struktur ekonomi dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusannya. Dengan sudut tinjauan ini, dapat dibedakan antara struktur ekonomi yang sentralistis dan desentralistis.
KESIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pencegahan terhadap masalah-masalah lingkungan yang akan timbul dalam pembangunan industri harus cepat dicari solusinya. Beberapa diantaranya seperti perlu adanya perencanaan yang matang pada setiap pembanguan industri agar dapat di perhitungkan sebelumya segala pengaruh aktifitas pembangunan industri tersebut terhadap ligkungan yang lebih luas. Dalam mengambil keputusan pendirian suatu perindustrian, selain keuntungan yang akan di peroleh harus pula secara hati-hati di pertimbangkan kelestarian lingkungan. Selain itu menerapkan Prinsip pencegahan pencemaran (pollution prevention) di setiap kegiatan industri juga perlu karena pencegahan pencemaran dilaksanakan meliputi keseluruhan dari proses produksi seperti pemilihan bahan baku yang murni, penggunaan alat proses yang efisien dan efektif dalam pemakaian bahan, energi, air, perawatan peralatan untuk optimalisasi proses, dan SDM dalam proses dan pengelolaan lingkungan dan peranan sektor
ekonomi dalam perkembangan dan pertumbuhan sektor industri pada umumnya sangat
penting atau dapat dikatakan bahwa perkembangan industri dan pertumbuhan
ekonomi adalah dua hal yang ditunjang-menunjang sangat erat.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar